Dedy Tri Riyadi dan Sekeranjang Sajak-sajaknya
Esai Khudori Husnan Dedy Tri Riyadi dan Sekeranjang Sajak-Sajaknya Rabu kemarin (24/09) setelah cukup lama absen, saya kembali menginjakkan kaki di Warung Apresiasi Bulungan Blok M Jakarta Selatan menghadiri acara Sastra Reboan. Malam itu Sastra Reboan meluncurkan dua buku sekaligus pertama buku kumpulan puisi karya Dedy Tri Riyadi “Liburan Penyair” dan kedua buku “Misteri Borobudur (Candi Borobudur Bukan Peninggalan Nabi Sulaiman).” Dari kedua buku tersebut hanya buku karya Dedy Tri Riyadi yang sempat saya baca itupun dalam bentuk naskah embrional dan bukan wujud asli seperti yang kini beredar di pasaran. Bagi saya kumpulan puisi Dedy Tri Riyadi (selanjutnya DTR) menarik dinikmati lantaran buku tersebut cukup mencerminkan sikap, posisi, dan pemahaman DTR pada apa yang disebutnya sebagai sajak atau puisi. “Liburan Penyair” dapat dibaca sebagai ikhtiar DTR menempatkan dirinya dalam khasanah perpuisian Indonesia mutakhir yang sebelumnya telah disesaki n