Mantel
Hari ini kabut tebal
dan kota gagal
menerjemahkan bunga-bunga.
Kukenakan mantel
untuk meringkus diri sendiri
dari percakapan tentang pengungsi
yang membentang tenda
di antara pepohonan dan bangku besi.
Mantel berbau
malam-malam pelarian.
Dan aku yakin, di dalamnya
tak ada yang bisa berkelana
selain tubuh dan hangat perjanjian.
2015
Comments