Gambar


Kau bisa berlama-lama
menatapnya;
kanvas putih,
selarik warna pudar.
Kau bisa bersitahan
berpendapat -- ini masa lalu,
waktu yang ingin kukuburkan,
atau, di waktu lain,
kau ingin mengatakan --
di sana ada masa depan,
terang sekaligus samar.
Kau tidak bisa menolak
pada seseorang yang ingin
sekali menyebut; ada
sekelompok manusia
terusir dari situ.
Kau juga tak bisa
membantah
jika ia ingin berkata;
di sana ada keterasingan
yang belum pernah
dirasakan sesiapa.
Kanvas putih,
selarik warna pudar,
mempersilakan kau
masuk dan mendengar
apa saja; meski hanya
gema dari ruang hitam
di hatimu.
2020

Comments

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung