Sajak Jendela
"Jerit siapa tertahan di batas malam?"
Ada jendela tak berdaun terayun bayu
Bulan coba jejalkan sinar pada kisi-kisinya
Sekedar menyapa kesedihan yang ada
Awan sungguh berbaik hati
ditutupkan tangan pada mulut bulan yang menganga
tersebab terkejut melihat air mata
Lalu hujan terpanggil turun
Mengulurkan cairan penghapus tangisan
disapu pula jejak-jejak kesedihan
Di batas malam
Jendela tergumam
Ada sedih yang belum habis ditelan
Ada jendela tak berdaun terayun bayu
Bulan coba jejalkan sinar pada kisi-kisinya
Sekedar menyapa kesedihan yang ada
Awan sungguh berbaik hati
ditutupkan tangan pada mulut bulan yang menganga
tersebab terkejut melihat air mata
Lalu hujan terpanggil turun
Mengulurkan cairan penghapus tangisan
disapu pula jejak-jejak kesedihan
Di batas malam
Jendela tergumam
Ada sedih yang belum habis ditelan
Comments