Dengan Apakah Kaudamaikan Gelombang?

: Kepada D & L

Nun, cinta adalah gelombang, Sayang
tak henti-henti menerjang badan
namun ini kora-kora pemberani,
berlayar di samudera dengan bendera
setengah tiang. Jiwa yang pincang.

Dan, kita adalah pantai-pantai gersang, Sayang
tak letih menanti pasang, menyurut tiban
dan saling menanyakan sepanjang badan,
“Dengan apakah kau damaikan gelombang?”

Sebab pada pagi, nelayan turun di dermaga
mengarah pulang. Sedangkan di waktu senja,
kita berucap padanya, “Selamat berjuang.”

2007

Comments

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung