Posts

Showing posts from July, 2007

[IsengAsyik] Kontrasnya Suasana dalam Sajak-Sajak Philip Larkin

Pengantar : Saya sedang mempersiapkan semacam essay untuk acara diskusi dua mingguan di milis Apresiasi-Sastra bulan Oktober nanti. Temanya tentang Penyair Philip Larkin. Penyair ini saya tahu namanya lewat dialog singkat saya via yahoo! messenger dengan Pak Jokpin. Setelah browsing dan googling, saya pun bisa mengunduh 102 sajak Philip Larkin untuk saya baca-baca setiap hari. Ternyata tidak sulit melacak penyair ini, karena beliau termasuk penyair yang terkenal di Inggris. Bahkan di Universitas tempat dia bekerja sebagai ahli pustaka dulu, dibuat sebuah organisasi dan tempat dengan namanya, Philip Larkin Society. Sebuah Essay sederhana ; Kontrasnya Suasana dalam Sajak-sajak Philip Larkin Sajak-sajak Philip Larkin selalu saja memuat kontras baik dari isi maupun suasana sajaknya. Maka akan kita temukan romantisme sekaligus sinisme, rindu dan benci, suka dan tidak suka. Dan kadang kala itu dituliskan apa adanya. Oleh karena itu banyak sekali hal-hal sederhana yang menjadi bermakna. ...

Pertemuan Pertama

Dan untuk selamanya sebuah taman akan kukenang. Juga pohon rimbun, dan sebuah bangku; tempat kita melepas rindu, melupakan siapa kau, siapa aku. Dan untuk selamanya akan kunamakan : taman janji, kau petik buah ranum, kusandarkan tubuhku, lalu kita bertukar masa lalu; meniadakan waktu, melupakan malu. Dan untuk berikutnya kita makan bersama, janjimu habis kukulum, kaunikmati juga sumpahku, hingga tak lagi ada ragu, dan di ragaku : kau melaju. Hingga tak akan kutemui lagi : aku, duduk di bangku taman ini, menunggumu. 2007

Sebuah Larik yang Terhapus dari Puisi Tentangmu

Rindu, katamu, datang bagai embun saat aku disekap lelap, berselimut empat dinding kabut dingin hingga kita pun resah, hilang arah dan aku pun kembali mencari sebuah larik yang terhapus dari puisi tentangmu, larik di mana kau sebutkan satu nama yang semestinya kusebut berulang-ulang sebelum tidur, sebelum sebentuk mimpi dibangun di mana kau tampakkan wajah dengan sekuntum bibir yang tak henti memanggil namaku, sepenuh sungguh 2007

Yang Diingat dari Sebuah Lagu

Sekali ini tak dihiraunya pantai, bungakelapa, dan rumput angin yang berguling, sebab langkahnya sudah pasti ke bukit itu, sebuah makam tanpa nisan, hanya ada Ibu bernyanyi dandanggula, yang diingat sebagai lagu tanah asal yang tak lagi melahirkan penyanyi sepertinya, penyanyi yang lebih suka mendengarkan nyanyiannya dilantunkan oleh penyanyi lain yang tak pernah dia kenal 2007

Kupukupu Cahaya

Pada mulanya cahaya lalu menjelma kupukupu aku ingin bertanya "Kau yang dijanjikan itu?" Sepasang sayap, sepasang mata sebuah pemandangan tak terduga begitu senyap tetapi nyata serupa kembang-kembang luka Bunga, kupukupu, dan ilalang nyanyian seorang gembala Masuklah, di dadaku ada ruang dari sana segala gelap bermula 2007

Luka Anggur

Sakit yang kaurasa, gelas yang pecah itu? Padahal baru kulepas sepatu menghampirimu 2007

Perkawinan di Kana

Seperti kau tahu, sepasang burung hinggap pada semi dadaku. Bersarang, dan sesekali mematuk kuncup luka. Lalu lenganmu, pokok ara itu. Tak berbuah namun rindang : naungan yang kadang kurindu Dan kau pun dengar; betapa keciap lapar, betapa tak siap kita sadar. Musim selalu berubah dan benih berkecambah. Ah, di tanganmu juga telur-telur di sarang rekah. Lihatlah, ada nama yang kekal di batang ara. Nama yang bakal memberitahukan sebuah rahasia luka; bahwa itu sebenarnya cinta. Seperti perkawinan di Kana, bibir pengantin ini menunggu cecapan anggur pertama : darah dari lukamu yang baru. 2007

Amsal Rerumputan

bukan penantian mengkaribkan aku dan rerumputan angin kemarau masih menerbangkan benih dan setiap habis malam selalu ada embun dipegang bergantung lembut di pepucuk serupa rasa kantuk di pelupuk inilah amsal rerumputan gelitik pada kaki telanjang atau hanya terinjak dan kaulupakan 2007

Lampu Stadion

Di dalam tidurnya, anak menggelar mimpi seluas lapangan bola. Dan Ibu menjaga agar tak ada bola yang menggetarkan gawang tidurnya. Namun, lampu stadion tiba-tiba padam. Ayah pulang! teriak Ibu beranak bersama. 2007

Perjalanan Tanpa Sepatu

Bagi sepasang sepatu, kata pergi seperti sebongkah batu : penyebab luka pada tumit atau kenangan di kulit Suatu waktu, saya berjalan tanpa sepatu agar saya tahu benar artinya sakit 2007

Anggur, Aku , dan Apel

: AV Sebutir anggur kauperam di mata dan cukup setetes tangis hilangkan akal sehatku tanpa perlu ada ular berdesis aku meraba ragu di dadamu apakah ini senyata surga? Lalu seperti di taman itu, dari apel yang tak habis kita mulai kenal arti derita 2007

Aku belum mampu menulis sajak cinta

1/ Aku belum mampu menulis sajak cinta Matahari musim semi menikam dada disambut tujuh kuncup luka yang mekar. Salju yang mencair serupa mata teteskan tangis pada kabar yang kudengar. Inikah luka musim sesungguhnya? Ibu yang berjalan tanpa sepatu dengan perih kaki yang tak dirasakannya, atau hanya sekuntum bunga yang layu? Lalu untuk apakah angin kautunggu jika dedaunan tak inginkan goyah, dan aku bagai anakkecil tak berbaju sendirian di musim yang salah. 2/ Tak ada sajak cinta untukmu kali ini Seperti burung tinggalkan sarang empat musim terpecah di udara, aku belajar bahasa gelombang agar paham ketika kaubicara. Langit musim semi memudar menyisakan bulan di cakrawala, Jika sajak ini kaubaca dengan gusar punahlah daku di puncak segala 2007

Yang Menghilang dari Sebuah Bingkai Foto

Kemarin, menjadi baru pada lintas ingatan. Seperti saat kau melangkah pulang, sedang aku masih memandang bulan. Apakah ini bukan suatu kebetulan, Tuan? Sebenarnya kita ini pecinta malam. Pada siang panas, langkah kita begitu gegas dan senja kita nikmati terlalu lekas. Lalu di pagi seperti ini, ada saja yang menghilang. Sekedar embun tak berkas di rimbunnya kenangan atau memang tak cukup waktu bagimu menangkap sebuah kesia-siaan. Maka kekallah siluet malam menyempurnakan kehidupan. Terang di dalam kenangan. Yang menjadi mimpiku, jika malam tiba : aku lah debu menempel di sudut fotomu. 2007

Sebuah Sketsa Pagi yang Ingin Kaulupa

Pagi dipermandikan pada ranum pipimu oleh sisa tangisan semalam, namun matamu masih kuncup oleh sisa kecup yang ingin kau pertahankan 2007

Biarlah Ini Kausebut Sebagai Syair

Terjemahan Bebas Sajak Philip Larkin : This Be The Verse Catatan: Sajak ini mungkin salah satu sajak yang menorehkan nama Philip Larkin sebagai penyair terkemuka di Inggris. Sajak ini menegaskan Larkin adalah seorang penyair yang tidak kaku pada format sajak-sajak lama, meskipun dia patuh pada pola rima dan penggunaan enjabemen yang baik. Larkin juga dianggap sebagai penyair yang secara "sopan" mencantumkan tanda baca pada setiap sajak-sajaknya. Dia menempatkan tanda koma dengan sebagaimana mestinya seperti dalam tulisan biasa, demikian juga dengan tanda titik. Sajak ini sangat sering dikutip orang. Tapi terutama karena "kekasaran" bahasanya. Larkin yang sangat setia dengan jabatannya sebagai pegawai perpustakaan di beberapa universitas ternyata menyimpan obsesi-obsesi yang cukup "liar". Dia menulis kritik atas lagu-lagu jazz sebaik dia menulis di majalah porno. Kehidupannya di kota besar di Inggris tidak menjadikannya sebagai "robot" bahkan se...

Kepada Bel di Sisi Ranjang Rumah Sakit

Daripada memencet tombolnya lebih baik aku berseru membuyarkan mimpimu walau aku tahu kau masih terjaga 2007

Tulisan yang Terhapus pada Kantung Infus

Ada yang ingin ditulisnya pada setiap tetes cairan infus : semacam doa, mantra, atau sebuah gumam belaka 1/ Dia menduga bentuk sakitnya adalah sebuah kolam dan tiap tetes cairan infus akan membuat riak kecil di permukaannya, seperti butiran hujan yang pecah di atas patung batu Malin Kundang sesaat setelah dikutuk Ibunda diam-diam dia mulai menduga : inikah sakit anak perantauan? 2/ Ketika pada tangannya hendak dimasukkan sebentuk selang kecil ada rasa sakit, seperti jemari lentik Ibu mencubit masa kanak dia bergumam,” Ibu tetap tersenyum meski aku begitu nakal.” lalu dia memilih tertawa kecil, alih-alih mengaduh pelan 3/ Yang dia tahu, ada tulisan tangan Ibunda tersayang terhapus pada kantung infus. Menetes pelan-pelan, memasuki sebuah nadi dalam tubuhnya 2007