Pada Pijar Lampu di Beranda
Pada pijar lampu di beranda
ketika senja di kotaku,
ada kobar rindu di dada
akan sendu wajahmu;
Wajah yang tak terstimulan
dengan benar oleh pendar cahaya bulan
di bangku taman, tak juga oleh kepak kupukupu.
Hanya ada sayup suara terdengar
olehku, seperti suara sayap kelelawar
di antara rimbun daun jambu,
pertanda senyap telah menghingar,
menderu: memanggil namamu!
Langsat pipi malam,
lelehkan tangisku;
ini rindu teramat kelam,
dan betapa waktu cepat berlalu
Hingga hanya pada pijar lampu,
kuangankan dirimu. Bercahaya penuh.
2008
ketika senja di kotaku,
ada kobar rindu di dada
akan sendu wajahmu;
Wajah yang tak terstimulan
dengan benar oleh pendar cahaya bulan
di bangku taman, tak juga oleh kepak kupukupu.
Hanya ada sayup suara terdengar
olehku, seperti suara sayap kelelawar
di antara rimbun daun jambu,
pertanda senyap telah menghingar,
menderu: memanggil namamu!
Langsat pipi malam,
lelehkan tangisku;
ini rindu teramat kelam,
dan betapa waktu cepat berlalu
Hingga hanya pada pijar lampu,
kuangankan dirimu. Bercahaya penuh.
2008
Comments
puisi ini kayaknya mirip-mirip apa yang pernah kurenungkan...
jadi serasa dibikinin nih :)