Kuda Putih
Larilah! Semua dada telah tikai,
segalanya, ya segalanya, pun surai
kita bukan lagi satu tubuh
seperti gema dalam gemuruh
yang membentur sebelum perlahan
menghilang. Kau dengar itu bukan?
Seakan ada yang terus berseru
kepadaku atau juga kepadamu
seperti panggilan pulang, panggilan
sayang - satu nama kecil di lidah ibu,
dan alamat-alamat dalam kenangmu
yang belum bisa hilang, yang belum tuntas
kausambangi; sebuah padang demikian luas
bagi kaki-kaki yang kehilangan sepatu.
2009
segalanya, ya segalanya, pun surai
kita bukan lagi satu tubuh
seperti gema dalam gemuruh
yang membentur sebelum perlahan
menghilang. Kau dengar itu bukan?
Seakan ada yang terus berseru
kepadaku atau juga kepadamu
seperti panggilan pulang, panggilan
sayang - satu nama kecil di lidah ibu,
dan alamat-alamat dalam kenangmu
yang belum bisa hilang, yang belum tuntas
kausambangi; sebuah padang demikian luas
bagi kaki-kaki yang kehilangan sepatu.
2009
Comments
seneng mas maen2 kesini, mudah2an bisa sehalus ini puisi2 ku nanti!