Lelayu

Musim merupa sepanjang surai di tengkukmu
tiga pokok akasia dan gunung pucat di sebelah sana
menggulung kabut, menyentakkan debu
kaki-kaki tanpa ladam, melejanglah ke arah mata

Butiran yang turun perlahan, tak bisa kautahan
sebab gigil telah sepakat menjerat sepenuh kabar
tinggal debar serupa langkah-langkah pelan
sebelum semuanya tiba-tiba menghingar

Inikah musim berduka? Tiga pokok akasia
dan gunung pucat terdiam sementara
matahari seperti ibu memanggil anak-anaknya

Atau masihkah datang petualang baru
dengan kuda yang lebih gagah, sepertimu
yang menghilang di antara kepulan debu?

2009

Comments

Popular posts from this blog

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung

Embun