Harmonia di Mata Jendela

Harmonia
di Mata
Jendela

1/
Di mata jendela, kaulah;
- setianya tempias hujan
- langkah kilat yang tergesa
- gemetar guruh yang merambat
- kerumunan massa setelah kecelakaan lalin
- riang raung ambulans

2/
Seperti seorang pendongeng,
beginilah kuceritakan suatu sore
di mata jendela;

Hujan, yang tempiasnya seperti tangisku,
sedang berjalan-jalan ketika tiba-tiba kilat
menabraknya. Mereka bergulingan di jalan,
sehingga guruh yang melihatnya sangat ketakutan.
Segera saja, orang berkerumun. Bahkan sebuah
ambulans menawarkan bantuan mengantarkan
hujan dan kilat ke rumah sakit terdekat.

Ah, semoga kau suka mendengarnya

4/

Seperti aku yang terus menerus menahan
keharuan – Ya. Ya, sebenarnya kesedihan
melihat kau terbaring di ruang isolasi
dari punggung jendela, tanpa tahu berapa
lama lagi kau akan sehat lagi atau mati.

2009

Comments

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung