Berjalan di Atas Telaga

Berjalan di Atas Telaga

Rindukah yang tepercik pada langkah-langkah kita?
Ricik rancak di atas telaga -- abu-abu kabut
yang sampai kapan pun tak bisa kau rebut.

Berjalanlah kau di depan atau di belakangku - sama saja
ini perjalanan tangan mengacung, menunjuk, menjumput
-- yang sia-sia.

Dan selalu ada yang membayangi kita
memadupadankan gerakan -- seperti pada cermin air
sampai kita semua seolah mencair

sampai kita pada perpisahan
yang tak henti-hentinya kau sebut

sejak perjalanan ini dimulai
dengan gerak amat gemulai.

2015

Comments

Popular posts from this blog

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung

Embun