Pada Akhirnya

Pada akhirnya hanya ada arus,
dingin batu-batu dan tepi sungai
yang menggigilkan kenangan.

Tak lagi kau temukan akhir rasa haus,
langkah yang malu-malu, dan andai
yang dipikirkan sebelum menyeberang

sungai deras ini. Bisa saja kau bayangkan
segerombolan gajah, atau rantai manusia
sambung-menyambung memberi rasa
aman. Atau setidaknya ada sesuatu yang

bisa kau pegang. Pucuk atau sejumput
rerimbunan. Bisa juga harapan. Bahwa
hidup adalah keberanian, sedikit rasa takut,
dan perasaan yang mengambang di antaranya.

Pada akhirnya hanya ada awan,
sedengung nada riang dan sungai
yang terus menerus mengabarkan:

hidup hanya sekadar laluan.

2015

Comments

Popular posts from this blog

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung

Embun