Lempar Kata, Siapa Menangkapnya?
"kebuntuan" bersyair dengan melemparkan
5 (lima) buah kata benda. Saya menyambut
"tantangannya" dengan melempar lebih
dahulu 5 (lima) kata kepadanya;
- radio
- kolam renang
- topi
- kantong plastik
- lemari
dan dia menyambutnya dengan melempar
kembali 5 (lima) kata kepada saya;
- bendera
- kartu nama
- baju baru
- capung
- surat kabar lama
Seharian mengamati 10 (sepuluh) kata
yang tertebar ini, saya mencoba merangkai
perlahan-lahan. Akhirnya saya berhasil
membuat (lagi-lagi) 2 (dua) puisi dengan
tema cinta sebagai berikut ;
Kau di antara Bendera
dan Iklan Baju Baru
Mengenangmu seperti menyimpan
bendera dalam lemari, walau dikibarkan
hanya sesekali, selalu ia kusiapkan
untuk hari-hari seperti hari ini
seperti kolam renang,
dan hanya aku
yang takut tenggelam
Karena mengenangmu adalah
mengingat di halaman mana
pada
sebuah iklan baju baru
yang pernah kujanjikan padamu
Baju berkancing hijau
secerlang mata capung
yang membuatmu selalu mengigau
tentang taman dan burung-burung
Aku dan Rasa Rindu
Kurasai rumit rindu seperti
mengira dengan tepat
sebuah alamat dari sehelai
kartu nama
agar sampai kepadamu
Kurangkai rupa rindu bagai
pembeli topi yang padankan
lingkar kepala dan lebar lidah
topi itu
supaya padu selalu
Kuresapi resah rindu tak seperti
lagu-lagu sendu dari radio, tapi
seagung dengung sekelompok
lalat dalam kantong plastik
di tangan bocah itu
2008
adalah kata-kata yang dilemparkan
oleh kami di forum kami berdua tadi.
Siapa mau ikut?
Hasil : saya akui kalah karena 10 kata kemarin
saya pecah dalam dua buah sajak, sedangkan
M. Aan Mansyur berhasil mencipta sebuah sajak
cantik dengan 10 kata itu...
Ini link ke sajak M. Aan Mansyur
Comments
Saya akan mencobanya dengan senang hati...