Bertandang ke Rumah Pacar

Jauh-jauh ke ibu kota, kau ingin bertandang ke rumah pacar
Rumah besar dengan para penjaga berbadan kekar
Selalu saja ada alasan mereka untuk menahan kau di pintu pagar,
dari tak membawa kartu identitas seperti KTP, pasport, atau kartu pelajar
sampai pentingnya harus kau bawa sebuah surat pengantar

Kau pun mengeluh, “Bertemu pacar sendiri, kok susah sekali!”
Seperti mengajukan ijin untuk mati yang - padahal - sudah jadi jatah tiap orang nanti
Merasa diri pecinta sejati, kau pun terus menanti, sebab kau sudah berjalan jauh
sekali, dan bertemu dengan pacar adalah impianmu setiap hari.

Di bawah pohon, kau ditekuk rasa kantuk sampai kau temukan di pangkuanmu
sebuah surat singkat memohon untuk dibaca,“Hai pecinta yang payah!
Sudah bertahun-tahun pacaran, kau masih tak tahu alamatku!”

2010

Comments

Popular posts from this blog

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung

Embun