Sejenak Di Dalam Sajak

Kita serupa waktu yang sekarat,
yang tengah lewat di antara bangunan
bergaya art deco.

Tak ada yang mencatat, apalagi memahat
Hanya grafiti berwarna meriah kadang membuat
kita lupa pada hal-hal yang pucat, dan yang berkarat.

Meriam di tengah alun-alun kecil itu
sudah lama diledakkan oleh kesepian,

sama seperti yang menyergap kita di sini,
di tepi kolam air mancur yang sesekali
menyegarkan perasaan tentang betapa baiknya

dia yang mempertemukan kita di sini,
walau sejenak di dalam sajak.

2011

Comments

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung