Kekuatan Katak


Duduk dan diamlah di sampingku memandang langit penuh bintang
dihiasi asap dari cerobong-cerobong pabrik yang tampak limbung
dan berkabung, karena sebentar lagi katak di atas tunggul pohon
itu akan segera melahap kunang-kunang.

Atau – kalau kau merasa bosan – silakan menerka waktu yang dimiliki
sebuah jam bundar cabang pepohonan yang meranggas, daripada
terus murung mengira asap tipis dari sebuah rumah luruh dan membelah
 birunya lautan yang dipenuhi bayang-bayang hitam pulau-pulau kecil itu.

Jika kau sadari, kita berdua seperti dua lampu sama ukuran
tetapi berkebalikan bentuk, dan kau bebas memilih: yang dipasang
tergantung atau yang ditopang kayu serupa tanduk kambing.

Atau jika kau merasa curiga aku akan meninggalkanmu, anggaplah
kita hanya sepasang lampion panjang berwarna merah cerah saja,
supaya daun tetaplah hijau, dan malam abadi dalam hening keremangan.

Dan ketahuilah, tak perlu kau memahami dengan tepat aneka bentuk
dan mahluk yang tercipta oleh mata kita. Seperti kunang-kunang, dia
akan terbang selepas senja datang, dan hanya bisa meronta sebentar
ketika lidah katak yang likat dan panjang menyampaikan kabar duka
dengan mulutnya yang menganga,

bahkan ketika semua orang mulai menyalakan lampu-lampu rumah
dan meninggalkan penjagaan kastil kecil itu, lalu pergi menyantap
makan malam yang telah disiapkan sesiangan tadi.

2013

Comments

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung