Kekuatan Katak
Duduk dan diamlah di sampingku memandang langit penuh
bintang
dihiasi asap dari cerobong-cerobong pabrik yang tampak
limbung
dan berkabung, karena sebentar lagi katak di atas tunggul
pohon
itu akan segera melahap kunang-kunang.
Atau – kalau kau merasa bosan – silakan menerka waktu yang
dimiliki
sebuah jam bundar cabang pepohonan yang meranggas, daripada
terus murung mengira asap tipis dari sebuah rumah luruh dan membelah
birunya lautan yang dipenuhi
bayang-bayang hitam pulau-pulau kecil itu.
Jika kau sadari, kita berdua seperti dua lampu sama ukuran
tetapi berkebalikan bentuk, dan kau bebas memilih: yang
dipasang
tergantung atau yang ditopang kayu serupa tanduk kambing.
Atau jika kau merasa curiga aku akan meninggalkanmu,
anggaplah
kita hanya sepasang lampion panjang berwarna merah cerah
saja,
supaya daun tetaplah hijau, dan malam abadi dalam hening
keremangan.
Dan ketahuilah, tak perlu kau memahami dengan tepat aneka
bentuk
dan mahluk yang tercipta oleh mata kita. Seperti
kunang-kunang, dia
akan terbang selepas senja datang, dan hanya bisa meronta
sebentar
ketika lidah katak yang likat dan panjang menyampaikan kabar
duka
dengan mulutnya yang menganga,
bahkan ketika semua orang
mulai menyalakan lampu-lampu rumah
dan meninggalkan penjagaan
kastil kecil itu, lalu pergi menyantap
makan malam yang telah disiapkan sesiangan tadi.
Comments