Laut yang Kusut

Diberangkatkan oleh Kush, aku perahu layar,
senja masih putih, awan menyisih di daratan.

Itu meja atau kabut? Menghalang pandang datar,
Keras seperti serpih hidup. Angin meniupkan

kata-kata yang tak kunjung kutemukan. Yang mungkin
kau maksudkan sebagai petualangan biasa ketika

malam datang. Aku lebih dulu yakin
tak ada ikan paus selain gelombang melanda

pada laut yang kusut ini. Laut yang mabuk
kapal pesiar, helai daun kelapa, dan matahari

kuning keemasan di atas ufuk.
Laut yang menceritakan kesunyian ini

dengan warna ombak yang kuat. Biru
seperti mata gadis-gadis Rusia. Seperti

cerita perpisahan yang membuatmu
terharu hingga mengajakku memasuki

sebuah galeri seni rupa. Seperti tulisan
Jonathan Eig di majalah Time Out tahun lalu.

2013

Comments

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung