The Piano

Kurasa, kau tak akan pernah menduga
apa yang kurasakan saat jemarimu menyentuh.
Aku seperti tangga kecil panjang, merah menyala.
Kau adalah deretan rumah berwarna teduh,
yang membagi dunia dengan tiga lapisan:
awan mendung, pegunungan berwarna pucat,
dan padang pasir dengan benda-benda seperti logam
bertebaran dalam waktu yang semakin larat.

Kurasa, kau tak akan pernah mengerti
apa yang kuinginkan ketika angin mengukir
jejaknya di atas pasir, pada rumput teki
yang sejumput-jumput di sela-sela pasir.
Aku piano dengan ruang gema terbuka,
kau daun-daun hijau yang mendesak ke langit,
mengundang burung-burung - bahkan jika
mungkin - hujan yang bergulung begitu sengit.

Hanya kali ini, aku tak ingin kau menebak. Kubiarkan
kau duduk dengan jenak, sementara ada yang terbang
lebih tinggi daripada burung dan jatuh lebih debam
daripada hujan. Semacam jarak yang kian merapat.
Lalu habis suara.

2013

Comments

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung