Simpan Baik Baik


Simpan baik-baik kenangan,
jangan sampai hilang.
Yang baik ditaruh di depan,
yang buruk di belakang.
Jangan lupa beri tanda kurung
atau centrang. Supaya kita
bisa memahaminya tanpa
murung atau terlalu senang.


Simpan baik-baik kenangan,
jangan mentang-mentang
punya banyak harapan
untuk masa mendatang.
Kenangan itu mirip seorang
gelandang. Mahir menyerang
dan mampu bertahan.

Hidup tak sekadar menendang
bola ke arah gawang. Hidup juga
mengumpan dan mengecoh lawan.
Harapan kadang hanya suara-suara
dari tribun penonton. Setelah peluit
wasit berbunyi, harapan pun berubah diri
menjadi kenangan bagimu.

Dan bagiku.

2015

Comments

Popular posts from this blog

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung

Embun