Yang Tenggelam ke Kelam Terjauh



Yang tenggelam ke kelam terjauh
hanya rindu pada wajahmu. Maka
kugapai-gapai lagi serangkai lenguh
dan air mata dari seluruh lara.

Kucari dari cahaya gemintang sejak
langit subuh. Kucari dari suara
yang berkelindan sampai yang serak
itu. Kutelusuri dari yang gambaran nyata,

abstrak, dan absurd. Dan jika tak sampai
juga padamu, kulangkahkan raga ini
sampai titik yang sejati. Meski di badan badai,
aku hanya suara yang menderu jeri.

Menyeru-nyeru namamu.

2015

Comments

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung