Ia yang Pura-Pura Tak Peduli pada Apa yang Terjadi dalam Lagu Keroncong Pertemuan


Ia waktu. Pisau itu. Tak hendak dikeratnya
tali janji sepasang muda-mudi itu. Tak juga
akan ditetaknya rekat pelukan dan kisah kasih
mereka. --"Sampai nanti? Sampai kita mati?"

Ia waktu. Batu itu. Diberinya beban pada
pundak keduanya untuk sebuah kenangan.
Diteguhkannya semacam pondasi. Seperti
cinta, yang utuh dan berani. -- "Dan kau
ingin? Dan kau yakin?"

Ia waktu. Cahaya itu. Yang perlahan
meninggalkan pucuk kembang dan pohonan.
Pura-pura tak peduli pada apa yang terjadi,
tapi nanti ia menjadi rupa-rupa yang
mengecutkan dan mengejutkan hatimu.

2016

Comments

Popular posts from this blog

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung

Embun