Sepatu Bertumit Tinggi

:kelana

dia mematut diri
di depan jernih besi
pintu lift

"pagi ini
adakah yang belum
kupandang rendah?"

ketika pintu lift terbuka
dia masih cemas
menunggu kapan hari tertutup

Comments

hari yang cerah said…
bagus puisinya (sepatu lukis)

Popular posts from this blog

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung

Embun