Sepatu dan Tukang Sepatu
Seorang tukang sepatu tertawa melihat sepatuku
yang mengangga. "Hai kawan lama, lama tak jumpa!"
Segera saja, mereka pun berbincang dengan jarum
dan benang panjang. Saling mengkaitkan peristiwa.
Menyambung lembaran yang terkoyak, bahkan
menempelkan isak dengan tawa yang terbahak.
Tak lama permainan pun usai. Tukang sepatu
memberiku sepatu lama yang kelihatan baru.
"Jangan pernah keliru, dia tak akan menipu,"
katanya sebelum berlalu.
Karena dia tak minta upah, hatiku pun gundah.
"Apa yang kamu mau?"
"Pelihara saja sepatu itu, dia tahu yang kumau."
yang mengangga. "Hai kawan lama, lama tak jumpa!"
Segera saja, mereka pun berbincang dengan jarum
dan benang panjang. Saling mengkaitkan peristiwa.
Menyambung lembaran yang terkoyak, bahkan
menempelkan isak dengan tawa yang terbahak.
Tak lama permainan pun usai. Tukang sepatu
memberiku sepatu lama yang kelihatan baru.
"Jangan pernah keliru, dia tak akan menipu,"
katanya sebelum berlalu.
Karena dia tak minta upah, hatiku pun gundah.
"Apa yang kamu mau?"
"Pelihara saja sepatu itu, dia tahu yang kumau."
Comments