Sesobek Peta

Kita adalah lembaran peta dengan garis-garis waktu
menanti pelayaran panjang kora-kora tanpa bendera
pada pasang laut nelayan pun menunggu
dengan jala terbuka, dia bernyanyi lagu duka

Di dermaga itu, aku menghitung butiran tangis
jejak sepatu berdebu sebelum gelombang menghempas
"Masih adakah dari hidupku yang belum terkais?"
mungkin itu wajahmu, sepotong senja di langit luas

Lantas apa yang bisa kutambatkan di hatimu?
tangan ini tak mampu kibarkan layar itu
badai begitu bergelora, begitu menderu.

Sesobek peta masih terhampar, "Sebentar lagi.
Sebentar lagi," pintaku kepada matahari
dan mungkin langit akan terang kembali.

Comments

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung