Gaun Tidur 1001 Malam

Gaun Tidur 1001 Malam

- malam ini, sebelum cerita dimulai, Raja Syahrayar meminta
Ratu Sassanid itu mendengarkan nyanyiannya

Cinta seperti gaun tidur yang membiarkan
separuh bahumu terlihat, Syaharazad
Gaun tidur yang membuat aku bermimpi
tanpa harus tertidur, dan lorong-lorong istana
yang kosong, seolah gorong-gorong - penuh sampah alam nyata.

Cinta, Syaharazad, adalah bagaimana ujung gaun tidur itu
menyentuh pualam di dingin malam, sehingga menjejakkan cerita
yang tak pernah ada dalam pikiranmu - cerita yang aku dengar
bahkan sebelum kau mengetuk pintu kamar.

Cinta juga lah gerak juntai gaun tidur itu, Syaharazad
yang menganggunkan lambai tungkai dan lenganmu,
sehingga angin terdiam beku oleh dinginnya sendiri,
dan api di tungku, menelan kehangatannya kembali.

Cinta, Syaharazad, semacam lipit gaun tidur itu,
yang persis kalimat sebelum akhir kisah yang sengaja
tak pernah kau tamatkan.

Lipitan yang kau atur sebelum duduk di tepi ranjangku,
hingga hukuman yang pernah kujanjikan dulu,
sudah lebih dulu menghukumku --

sejak pertama kali
kulihat kau duduk di kamar ini
mengenakan gaun tidur itu.

2011

Comments

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung