Kekasihku Bukan Bunga Melati
Ia bakung, bunga gunung biasa.
Kata-katanya kelopak berwarna,
tegak mengatasi rumpun daunnya
yang rimbun.
Ia yang berkata "silakan" saat
aku datang dengan sakit di pinggang,
juga waktu kukeringkan petal-petalnya
jauh setelah natal - sebab di Juni sampai
September, aku kerap menanggung
panas dalam.
Amboi! Dia berumbi.
Dari padang rumput, hutan,
dan rawa-rawa, kukuh tak tercabut.
Dia bertahan, selama dia bisa.
Kekasihku bukan bunga melati,
yang kau hidu harumnya, dan
dibiarkan mengerang, "Aku mengering!"
2011
Kata-katanya kelopak berwarna,
tegak mengatasi rumpun daunnya
yang rimbun.
Ia yang berkata "silakan" saat
aku datang dengan sakit di pinggang,
juga waktu kukeringkan petal-petalnya
jauh setelah natal - sebab di Juni sampai
September, aku kerap menanggung
panas dalam.
Amboi! Dia berumbi.
Dari padang rumput, hutan,
dan rawa-rawa, kukuh tak tercabut.
Dia bertahan, selama dia bisa.
Kekasihku bukan bunga melati,
yang kau hidu harumnya, dan
dibiarkan mengerang, "Aku mengering!"
2011
Comments