1994
Di bawah kakimu, aku membaca perang
dari halaman surat kabar: negeri-negeri terbakar,
dan perdamaian seperti seekor gajah di tengkuk
-- ganjil dan mustahil.
Di bawah kakimu, aku membaca buku
dan mengangkat tangan. Berlaku seperti Si Pintar.
Mencari musabab dari aneka kitab
-- mengapa kita tidak pernah merasa
dunia adalah milik bersama, dan hidup
adalah sementara. Tiang-tiang dipancang
berjauhan. Kau menari di sini, aku berdansa
di sana. Keindahan yang terbelah di antara
pepohonan dan hijauan serupa.
Aku merasa ada tembok batu.
Aku selalu mengira: kita tak mungkin bersatu.
Dua ekor gajah di pelupukku dan pelupukmu
bertarung diam-diam. Saling meniadakan.
Kau berprasangka -- aku salah.
Aku selalu menyesal: mengapa kita bertemu?
Di atas tubuhku, kau adalah suasana
kegembiraan semu. Hati yang membatu.
Peristiwa-peristiwa yang dituliskan oleh surat kabar
sebagai angka tahun belaka.
2015
dari halaman surat kabar: negeri-negeri terbakar,
dan perdamaian seperti seekor gajah di tengkuk
-- ganjil dan mustahil.
Di bawah kakimu, aku membaca buku
dan mengangkat tangan. Berlaku seperti Si Pintar.
Mencari musabab dari aneka kitab
-- mengapa kita tidak pernah merasa
dunia adalah milik bersama, dan hidup
adalah sementara. Tiang-tiang dipancang
berjauhan. Kau menari di sini, aku berdansa
di sana. Keindahan yang terbelah di antara
pepohonan dan hijauan serupa.
Aku merasa ada tembok batu.
Aku selalu mengira: kita tak mungkin bersatu.
Dua ekor gajah di pelupukku dan pelupukmu
bertarung diam-diam. Saling meniadakan.
Kau berprasangka -- aku salah.
Aku selalu menyesal: mengapa kita bertemu?
Di atas tubuhku, kau adalah suasana
kegembiraan semu. Hati yang membatu.
Peristiwa-peristiwa yang dituliskan oleh surat kabar
sebagai angka tahun belaka.
2015
Comments