Bulan Masih Telanjang

1/
Tanah kami tanah laut

di mana wajah-wajah muram
berteluk di antara lutut-lutut kusam
dan darah menjadi selimut malam

Tapi waktu hanyalah kebisuan batu
di dalam kabut, diperamnya dendam
untuk membuncahkan kalut
yang semakin kelam

Seperti tiang kapal di bawah langit malam
bulan tikamkan cahaya keperakan
tapi di sini, tak ada lagi kesedihan

2/
Pelabuhan begitu senyap
pantai kehilangan ratap
kabar apa lagi yang kauharap?

Walau bulan masih telanjang,
tapi malu harus kutahan
sebab di sini, tak ada lagi kesedihan

2007

Comments

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung