Sebuah Petang di Pematang Puisi

Ini hari tak ada sawah,
hanya selembar sajadah
dan matahari
yang tak lagi pongah

Selembar awan
seperti kecupan
di antara rukuk dan sujud
berbatang padi

Ayah berjalan di depan
menuju lambaian tangan
sedang aku tersuruk-suruk
dengan luka di lengan

Seorang ibu di kejauhan
seperti dedaunan pisang
menyapa kami atau bulan
yang mengintip ubun-ubun

2008

Comments

Anonymous said…
Puisi yang....


_dee_
puisi indah
aq singgah
berteman arah
menanam perkawanan

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung