Apel - 2

(1)
Kalau aku terjatuh, bukan karena
kau rapuh, atau tak tabah pada
hal-hal yang membuatmu melepaskan aku.

Kau tetaplah pokok yang teguh
dan kurasa begitu teduh, daun-daunmu
lebih dulu mengantarku pada kejatuhan ini.

Aku setia pada yang ranum, juga yang alum,
seperti sepasang kekasih yang sama-sama maklum
pada sebuah perpisahan.

(2)
Aku tak pernah berjanji, selain memberi bebiji.
Kubiarkan dagingku hancur dan berjamur,
hingga selalu ada perdu yang bersemi.

Perdu yang berulangkali diceritakan di ambang
tidur kanak, yang digemari oleh ternak, dan
pada sebuah taman, dijagai beludak.

(3)
Kalau aku terjatuh,
anggaplah sebagai bagian
dari mimpimu saja.

Dan kau hanya akan
mengingat sebuah kisah
yang mengekalkan
tidurmu tadi malam.

2013

Comments

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung