Upaya Menerjemahkan Burung Terbang

Kalaulah kolibri, sayapmu bergetar beribu kali
di antara rumpunku yang pemalu. Rumpun penuh
bunga dan madu. Bahkan lebih dari yang kukira,
kau lebih lesat dari apa yang bisa kusiasatkan
dari dedaunan yang mulai layu.

Kalaulah raja udang, kau pandai benar berburu
ikan, kodok, dan serangga dari sungaiku. Sungai
yang tulus, meski tak benar-benar bisa menghantar
kesedihan yang beku.

Dan kalaulah cenderawasih, begitu kau rapi
memanjangkan warna bulu di belantara akar
hutanku. Hingga yang tersamar di antara kabut
dan lumut, kau umbar, sampai tiada lagi yang
dapat kusembunyikan sebagai rindu.

Aku hanya daratan yang menanggung sekarat
rumpun bunga, melaratkan sungai-sungai ke
tempat jauh, dan merimbunkan hutan-hutan
ke dalam pandangan penuh rindu, dari seseorang

yang berupaya menerjemahkan burung terbang,
menjadi kata-kata bersayap, yang lesap tanpa
membuatmu bimbang.

2013

Comments

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung