Para Pemburu Pertanyaan

Ketika mereka datang, daun di atas bangku
taman itu dihempaskan angin ke dinding di
seberang jalan. Matahari merunduk, jari-jari
cahayanya menyelinap ke sela-sela batu.

Dan ketika mereka berbincang - menyoal
beragam hal, nama juga peristiwa, seorang
pengemudi becak mengayun-ayunkan sandal
menggusah kucing yang hendak menyeberang.

Perbincangan yang seru. Hingga mereka lupa waktu,
dan waktu pun seperti melupakan mereka dengan
memainkan gerak daun di tubuh angin, juga sehelai bulu
kucing yang jatuh di badan jalan.

Sementara aku memandang semuanya dengan tatap
hampa, tiba-tiba merasa semua pertanyaan limbur
dan merusak kenyataan: langit adalah atap,
dan di jalanan, semuanya seperti berlari menghambur

menghindar dari bayang waktu.

2013

Comments

banyak majas dalam sedikit kata dan sajak... luar biasa. ^^v
dedyriyadi said…
terimakasih Mbak Wiwied ..

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung