Angin


Angin yang menebarkan duka
di punggung pintu, ujar Jendela.

Angin pula yang menaburkan
kata-kata tak menentu di beranda.

Bukan! Bukan aku! Bunga-bunga
memawarkan aku. Hingga semua

seolah menawarkan makna, jeritnya
mencabik sepi di telingaku.

2015

Comments

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung