Nyanyian Sang Dara


Aku percaya bahwa cinta mudah dimengerti
meski dari cahaya merah cakrawala. Matahari
tak pernah benar-benar hilang. Pada lantai langkan
jejaknya tak henti menegaskan kenangan.

Waktu hanya lintasan cahaya. Kita ruang remang.
Tak ada yang bisa bertahan selamanya. Nyanyian
pada teguh karang sia-sia adanya. Lonceng kapal
tak menyahuti menara suar. Janji juga mudah batal.

Yang kudekap rindu bercekak. Bayang sarang
di pucuk cemara di mata camar. Perjalananku
gelepar ikan di ujung paruhnya. Begitu terang
akhir kisah. Begitu nyalang kekhawatiranku.

2015

Comments

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung