Wirataparwa
Sarindhri
"Akulah Alfa dan Omega,
Firman Tuhan Allah, yang ada
dan yang sudah ada dan
yang akan datang, Yang Mahakuasa."
(Wahyu 1:8)
Sampai
semua cahaya di langit direbut,
cinta
tetap akan hiasan wajah semata.
Karena
itulah, aku ada.
Dan
aku tak peduli, dia Kencaka
atau
Dursasana, mereka yang tak
mengerti,
pasti binasa.
Sampai
semua raja mengerti dharma,
dan
semua satria memahami peperangan
tidak
hanya terjadi di medan laga, aku
tetap
akan ada.
Aku
ada, supaya yang lima (kejujuran,
keberanian,
kasih, kesetiaan, dan
tenggang-rasa)
tetap terjaga.
Dan
selepas bait ke lima, aku lesap,
Menghilang
di Himalaya, di antara
nama
awatara dan sejumlah peristiwa,
Kanka
"Berbahagialah kamu, jika karena Aku
kamu dicela dan dianiaya, dan kepadamu
difitnahkan segala yang jahat."
(Matius 5:11)
Biar.
Biarkan dengan sanyasin,
dia
membuatmu yakin, Matsyapati,
bahwa
hidup adalah perjudian
bagi
harga diri.
Biarkan
juga dia, Wirata, bercerita
yang
gemulai juga bisa memegang
pedang
seperti Utara.
Biarkan
dia membuatmu gundah,
seperti
kau biarkan sebuah pukulan
mendera
kepalanya, di ujung cerita.
Sampai
kau menyesal dan merapal
mantra
-- bersetia padanya.
Abilawa
"Jangan kamu menyangka, bahwa Aku
datang
untuk membawa damai di atas bumi; Aku
datang
bukan untuk membawa damai, melainkan
pedang."
(Matius 10:34)
Kau
sembunyikan dosa berjudi
pada
setumpuk daging dan pisau pasi.
Pisau
yang bilahnya telah membelah
tiga
nama: Rajamala, Rupakenca, dan
Kencakarupa
-- pengacau Wirata.
Pisau
yang ikhlas menuliskan -- Wilakas
dan
sarapan pagi para putri.
Pisau
yang iri pada kukumu
lalu
diam-diam ingin mengiris
tahun
ke dua belas
rambutmu.
Dan
karena kau daging,
tetap
saja tak bisa kau berpaling
pada
kilau sepi -- sekali lagi.
Wrehanala
"Maka pada mereka genaplah nubuat
Yesaya,
yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan
mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan
melihat dan melihat, namun tidak menanggap."
(Matius 13:14)
Bersembunyi
dia dalam gerak dan irama
Bersembunyi
dia antara lelaki dan perempuan
Bersembunyi
dia sebagai satria dan sida-sida
Bersembunyi
sampai genap tahun Wirata
Bersembunyi
sampai kau mengira Indra
mengirim
cahaya di antara dengus kuda.
Darmagranti
“Kita mengenakan kekang pada mulut kuda,
sehingga ia menuruti kehendak kita,
dengan jalan demikian kita dapat juga
mengendalikan seluruh tubuhnya.”
(Yakobus 3:3)
Dia lebih
mengerti luasan padang
daripada
seratus ekor kuda, sebab
telah
ditulisnya Aswasastra dengan
pedang dan
wajahnya.
Wajah yang
kelak membuatmu mengenang
jazirah
Mesir hingga Benggala -- gurun,
gunung,
padang dan belantara.
Wajah yang
membuatmu tak yakin;
bayang siapa
memantul di air kolam.
Wajah yang
terpancar dari sebilah pedang,
dan
membuatmu merasa -- sebelum moksa
ada sakit
tak tertahankan. Seperti tubuh
diinjak
seratus ekor kuda. Seketika.
Tantripala
“Ada lagi padaKu domba-domba lain,
yang
bukan dari kandang ini; domba-domba itu
harus
Kutuntun juga dan mereka akan mendenga
suaraKu dan mereka akan menjadi satu kawanan
dengan
satu gembala."
(Yohannes 10:16)
Sebentang
rerumput dan kembang disentuh
demi
sapi-sapimu yang lintuh. Bentang alam,
semak dan pepucuk
delima dirambah
bagi tidur ternak
yang tenteram.
Setiap yang
buatmu terkejut dan bimbang
dibunuh,
agar bulan di malammu penuh.
Dan entah
mambang, kuntilanak, atau denawa
dicegah agar
tak masuk ke mimpimu dalam-dalam.
Karena,
sebaik-baiknya ternak adalah yang tidur.
tidak ribut
atau mendengkur. Dan sebagai gembala,
dia berjaga
dari serangan serigala, pencuri itu.
Dia berjaga
sekaligus mencari, barangkali
ada ternak
tertinggal tertambat di pinggir kali.
Dia ingin
kau benar-benar merasa – di sini,
di padang
penggembalaan, cahaya benderang
bukan hanya
datang dari bintang
dalam sebuah
saga.
2016
Comments
WALETBET bagi voucher 50.000 IDR untuk para bettor mania.
cara daftar menggunakan kode voucher " xwb22 " di link http://bit.ly/1nhyYo2
atau waletbet pelayanan 24 jam, BBM : 2B18 AACE
Untuk Berita dan Pasaran bola terupdate Subscribe Channel Kami Di C001 D24CF