Golgota



Kau akan punya puncak bukitmu sendiri.
Tempat kau teriakkan sakitmu itu.

Perjalanan mendaki ini, telah dimulai
sejak kau dilahirkan. Meski tak ada
kisah penyerbuan di taman.

Tak ada Ike Mese menyerangmu dari barat.
Tak juga Kau Hsing di timur,
atau Shih Pi yang mencegatmu dari sungai.

Di punggungmu, hanya ada panggung bagi
cambuk waktu. Tak ada tentara Wijaya
mengintai di antara kecamuk pesta Canggu
dan Daha. Di punggungmu, kayu gandar
dan kuk ringan dari harum cendana.

Kau berjalan sendiri saja ke puncak bukit ini.
Tiga ribu pasukan yang kalah telah kembali
ke kapal dan menjalani hukuman selama-lamanya --

sebagai orang jahat pada kebangkitan kedua.

Kau akan punya puncak bukitmu sendiri
dan meneriakkan sakit ditinggikan.

Sakit yang berasal dari cita-cita,
yang ingin kaujangkau --

dengan suara parau, saat berseru;
"Sudah selesai."

2016

Comments

Popular posts from this blog

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung

Embun