Yang Ia Bicarakan Hanya Kesia-siaan


Yang ia bicarakan hanya kesia-siaan.
Selebihnya, debam pintu dibanting,
bunyi tut-tut-tut panjang di telepon
setelah nada sambung yang tak
kunjung berganti -- halo?


Yang ia dengar semacam kesah
yang segera berubah -- entah jadi apa.

Ia lebih percaya pada suara
di dalam kepalanya. Semacam gema
merambati dinding gua. Kepak kelelawar
saat senja. Geletar di muka air saat selembar
daun jatuh. Ia lebih percaya --

pada diam batu, dan kesiur
angin pada kulitnya.

2016

Comments

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung