Kota



Ia memiliki segalanya,
meski berupa kesempatan.
Ia memiliki waktu untuk
menggambar kesibukan,
juga memelihara sepi.

Ada banyak jalur rindu
di sekujur tubuhnya, dan
aneka tanda cemburu.

Ada taman untuk setiap
kenangan, beragam mimpi
untuk ditanami masa depan.

Ia memiliki banyak gedung
menjulang, yang dinamakannya
-- jangan! Dibangun pula
tembok besar tempat meratap.

Ia kumpulkan banyak teman makan,
teman minum, dan teman yang hanya
bisa dihubungkan dengan nada tunggu.
Mereka bisa berada di taverna, kafetaria,
atau bilik suara. Mereka yang bisa dibilang
-- penipu.

Ia tumbuh dari kekosongan,
dan akan luruh dari kerongkongan.

Sebelum subuh, ia memanggilmu.
Ia semacam ruh
yang mengancam kenyamananmu.

2016

Comments

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung