Boarding Pass


Sebelum dilipat, ia berikan
jarak terdekat dari sepatah
kata yang nyaris lumat.

Semacam rindu tersemat,
atau namamu yang selalu
diingat, mungkin juga sepenggal
puisi Hasmukh Amathalal --

"Surga di sana, neraka di sana,
yang kita perlukan hanyalah
mencipta jalan menujunya."


Setelah masuk dalam saku,
ia lempangkan sedikit kelegaan.

Seperti denging seusai amar
keberangkatan. Semacam gunjing
yang ia dengar dari bangku
seberang --

"Jangan salah paham, aku
tak pura-pura menjauh. Kalau
kembali nanti, kau pasti mengerti."


Berkali-kali, diraba dada sendiri.
Supaya pasti, tak ada yang ia
tinggalkan dan tanggalkan di sini.

2017

Comments

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung