Di Mata Musi
: untuk Arco
Di mata Musi,
kesedihan mengapung
pada jeritan burung.
Di bawah Ampera,
ada duka yang tak kunjung
larung.
Dan percakapan kita
seolah buih dan batang kayu
dipermainkan gelombang
di tepian sampan.
Siapa bertabah gelorakan
madah untuk sebuah gundah?
Di mata Musi,
terlihat betapa berat
penyair menuliskan isyarat
perpisahan.
2017
Comments