Tak Ada Saran dari Pablo Neruda untuk Para Penyair Muda

Ketika diminta untuk memberikan saran kepada penyair-penyair muda, Neruda sepertinya enggan. Katanya tak ada saran yang dia bisa berikan kepada penyair-penyair muda. Sebab menurutnya, para penyair muda harus mencari jalannya sendiri, dan harus menemukan kendala saat ingin mengemukakan perasaannya dan harus mengalahkan kendala tersebut. Apa yang tidak akan pernah disarankan kepada penyair muda oleh Neruda adalah memulai dengan puisi politik. Puisi politik punya emosi yang sangat pelik dibanding dengan yang lain - setidaknya seperti kebanyakan puisi cinta - dan tidak dapat dipaksakan karena ia akan menjadi vulgar dan tidak dapat diterima. Sangat perlu melalui banyak jenis puisi sebelum mendalami puisi politik. Penyair politik harus mempersiapkan diri menerima kecaman yang ditujukan kepadanya - penyair yang berkhianat, atau karya sastra yang berkhianat. Kemudian juga, penyair politik harus mempersenjatai dirinya dengan kekayaan isi, substansi, intelektualitas, serta emosional yang mampu menghadapi cercaan apapun. Dan ini sangat jarang dicapai.

Kemudian menyikapi adanya pendapat bahwa Neruda tidak percaya adanya orisinalitas, dia menanggapi dengan mengatakan bahwa untuk mencari segala sisi dari sebuah orisinalitas diperlukan kondisi yang modern. Di saat ini, penulis ingin mendapatkan semua perhatian dan keasyikan yang memabukkan ini mengarah kepada pemujaan karakter. Setiap orang mencoba mencari jalan untuk dapat menonjol, jika tidak dia akan tenggelam atau bahkan tidak pernah ditemukan, yang sangat merugikan dirinya dalam pengertian keberagaman. Seniman yang paling orisinal akan mengubah fase dalam suatu rentang waktu; sebuah jaman. Sebagai contoh : Picasso, yang memulai dari memperkaya dirinya dengan lukisan dan patung-patung dari Afrika atau seni primitif, kemudian berlanjut dengan semacam transformasi penuh energi dalam karya-karyanya, yang terkarakterisasi dengan orisinalitasnya yang menonjol, hingga menjadi semacam tahap dalam perkembangan budaya secara geologi di seluruh dunia.

Penulis selalu berhubungan satu sama lain dalam banyak cara, seperti udara yang kita hirup tak berasal dari satu tempat saja. Para penulis selalu berpindah dari rumah yang satu ke rumah yang lain : dia harus mengubah perabotannya. Beberapa penulis sangat tidak nyaman dengan kondisi seperti ini. Neruda pun teringat akan Federico Garcia Lorca yang selalu memintanya membaca puisi - puisinya dan tiba-tiba di tengah pembacaan dia minta berhenti sebab puisi Neruda seperti hendak masuk dan mempengaruhi dirinya.

Comments

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung