getah cempaka
: millati syifa
sisa luka bunga cempaka
tersimpul panjang di hujan musim
menjadi harap akan salju singgah
di antara dedaunan waktu
satu kelopak kuncup
saat rinai begitu gugup
belaikan rintik seakan berbisik
mengajak hati mainkan musik
"serenada begitu merdu,
tidakkah kau ingin untuk melagu?"
cempaka merunduk perdu
yang diharap angin cepat berlalu
duhai, yang menangkup luka
seluruh tubuh beralirkan getah
adakah wujud yang sengaja
kau toreh?
hujan yang denyutkan musim
rindu yang kibarkan angin
aku resah menulis ingin
selembar daun luruh
dedahkan sepenggal keluh
larut dalam nyanyi hati
serenada di bait ketiga
terdengar di bukit bukit yang jauh
dan seorang penggembara
berdendang tentang pesona
mekarnya bunga, namun
tubuhnya terkena getah
di pokok yang terlalu basah
entah sesal ataukah bangga?
sisa luka bunga cempaka
tersimpul panjang di hujan musim
menjadi harap akan salju singgah
di antara dedaunan waktu
satu kelopak kuncup
saat rinai begitu gugup
belaikan rintik seakan berbisik
mengajak hati mainkan musik
"serenada begitu merdu,
tidakkah kau ingin untuk melagu?"
cempaka merunduk perdu
yang diharap angin cepat berlalu
duhai, yang menangkup luka
seluruh tubuh beralirkan getah
adakah wujud yang sengaja
kau toreh?
hujan yang denyutkan musim
rindu yang kibarkan angin
aku resah menulis ingin
selembar daun luruh
dedahkan sepenggal keluh
larut dalam nyanyi hati
serenada di bait ketiga
terdengar di bukit bukit yang jauh
dan seorang penggembara
berdendang tentang pesona
mekarnya bunga, namun
tubuhnya terkena getah
di pokok yang terlalu basah
entah sesal ataukah bangga?
Comments