tapi puisi itu begitu manis

di pintu tunggu
kata itu malu
hendak mengetuk
atau berlalu?

dia mengharap sebuah puisi manis
mengintip dari balik teralis
"setidaknya begitu inginku,"
sapanya pada ragu

tapi pintu begitu tunggu
dan malu hadir selalu

karena tak sabar lagi,
kata itu pun pergi
mungkin lain hari
dia kembali menghampiri

"tapi puisi itu begitu manis,"
sekali lagi keluhnya teriris

Comments

Anonymous said…
wuih si kk banyak bener puisinya, manis2 lagi. lam kenal ya. leh ga aku ambil yg ini? sumbernya pasti aku cantumin koq. makasih.

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung