tapi puisi itu begitu manis
di pintu tunggu
kata itu malu
hendak mengetuk
atau berlalu?
dia mengharap sebuah puisi manis
mengintip dari balik teralis
"setidaknya begitu inginku,"
sapanya pada ragu
tapi pintu begitu tunggu
dan malu hadir selalu
karena tak sabar lagi,
kata itu pun pergi
mungkin lain hari
dia kembali menghampiri
"tapi puisi itu begitu manis,"
sekali lagi keluhnya teriris
kata itu malu
hendak mengetuk
atau berlalu?
dia mengharap sebuah puisi manis
mengintip dari balik teralis
"setidaknya begitu inginku,"
sapanya pada ragu
tapi pintu begitu tunggu
dan malu hadir selalu
karena tak sabar lagi,
kata itu pun pergi
mungkin lain hari
dia kembali menghampiri
"tapi puisi itu begitu manis,"
sekali lagi keluhnya teriris
Comments