sajak malam

1/
akhirnya ada gelap setelah terang
serupa malam yang selimuti siang
tubuh yang lilin padamkan api cinta
hingga aku meraba kata pada setiap mata yang buta

2/
lalu mendekam gairah
di jurang puisi tanpa lembah
semakin aku mencoba berkuasa
kau tusukkan kata seluka bisa

puisiku menjadi darah dan air mata
bermakna oleh ujung pisau kata
dan tak ada lagi yang bisa
temukan aku di sana

3/
sajak kelam ini kutulis agar terkulum senyum tipis
dan pagi, di mana malam menjemput mati, membawaku
pada gigil embun yang berlapis lapis

4/
dan kematian sebenarnya kehidupan
di mana tak ada lagi kata karena semuanya makna
di tubuh puisi, cinta ini tak berdaya

5/
pada akhirnya gelap menjadi raja
sebab makna kata begitu nyata
lalu mengapa kau cari terang yang redup?
sedang di jantung malam cintamu berdegup

Comments

Popular posts from this blog

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung

Embun