sajak sepanjang lorong

di lorong ini, aku tak bisa
membekaskan jejak
atau sekedar
menitipkan bayang

waktu terlalu lekas
hapus setiap kenang

di belakangku, ada harap
ibu memanggil atau
bapak meminta pulang

di depan sana arah yang ingin kutuju
menyusul dengan langkah panjang

di lorong ini, aku tak bisa
bedakan ingin kaki
maju atau surut ke belakang

sebab kau yang bisa
menuntunku agar tak bimbang

Comments

Popular posts from this blog

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung

Embun