di puncak bukit

di puncak bukit
gembala itu bernyanyi
syair gelisah hutan hutan basah
di mana matahari menyendiri
dan kami menghindar berlari

"ke kota, ke kota!"
kami mencari cahaya yang beda
merumput kata di petak kaca

sesekali juga pergi ke pantai
belajar menabuh badai
untuk menipu segala damai

ketika malam, kami pulang
diam-diam agar tidur
sang gembala tak terganggu

ternyata sepeninggal kami,
gembala naik ke puncak gunung
dan besok di seluruh kota
didirikan panggung panggung
untuk menceritakan kisahnya

dan tentu saja
nama kami tak ada di sana

Comments

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung