Golgota

Berjalan di kotamu, seperti mendaki golgota
bersama rombongan prajurit Romawi
bersenjata cemeti

Pada setiap tempat yang dulu pernah kusinggahi
ada luka yang begitu perih, dan mungkin kau
tersenyum mengira arti sebuah pengorbanan

Seperti tanda cinta yang melingkari nama kita
yang kautulis di kayu itu, kali ini kuraba
dengan duka, serupa mahkota duri menebus otak
di balik kulit kepala - aku tak mampu melupakannya.

Langkah pun tak akan tegak lagi dan kotamu
terasa begitu angkuh hingga sepatuku terasa beku
tersebab perpisahan lalu telah menggoyahkan
segala rasa percaya di hati.

Dan ketika ku berjalan ke rumahmu, kekasih
tak yakin kau akan menerima diriku
hingga sekali lagi, aku harus berseru
"kenapa kau tinggalkan aku?"

Comments

Anonymous said…
om ded..kenapa pula 'pohon jambu'nya diganti kayu?

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung