Tarian Pagi

Ketabahan bocah yang menunggu ayah
adalah kesetiaan pagi di petak-petak sawah;
Lihatlah! Selalu ada pita-pita rambut matahari
menyembul dari batang-batang padi.

Pagi yang lincah sengaja melemparkan
pita-pita yang berkeriapan, seperti dia
yang membiarkan anak-anak rambutnya
ditiup-tiup angin yang merenggut kabut
dari celah sarungnya yang menganga.

Suara ibu tak dihiraunya, dia lebih asyik
menatap ke arah mana burung-burung pipit
kembali setelah memetik sebulir padi.

Dia ingin menemukan dunianya yang hilang ;
Sebuah sarang! Di mana ada suara lapar
kanak-kanak burung disambut celoteh dan
suapan induknya yang sepasang.

Dari binar matanya, ibu telah tahu
dia tak ingin mimpinya diganggu.

2007

Comments

Popular posts from this blog

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung

Embun