Perempuan dari Tentena

Dari Tentena,
perempuan muda
semengkal mangga

Angin perbukitan bagai kereta kuda
menyeretnya pada musim-musim
memanen hujan

Tapi hanya ada
perempuan muda
d
alam mobil colt tua
ke arah Rantepao

Dulu, menjelang subuh
kanak-kanak kami terbunuh
dan kematian jadi lagu panjang

di antara ngarai yang tergerus
di antara bebatang pinus

sebelum sampai sungai Poso,
tempat segalanya dibenamkan.

Tanpa rosario,
deru pepohonan dari jendela berdoa
; menyibakkan helai rambutnya.

2008

Comments

Eko Putra said…
ketika chatting..aku bilang puisi ini kurang tuntas, karena bang dedy ngasih potongan hanya batas perempuan tua. dia mati matian bilang bahwa puisi ini tuntas,,,aku bilang belum...

karena aku dah baca semuanya..emang tuntas...

sebab dulu dia kasih ke aku hanya sepotongan nya saja

Popular posts from this blog

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung

Embun