Cia Cai

Di hari ke tiga belas, kita kosongkan rumah,
beriringan tamasya ke kebun dan taman.

Rumah sudah sesak dengan gairah, sedang
jalanan selalu penuh petasan.

Sementara kita bukan lagi kanak-kanak
atau seorang tua yang sakit tergeletak
tak bisa bergerak.

Maka di hari ke tiga belas, kita pergi
ke kebun dan taman melihat tetumbuhan.

Mengosongkan rongga tubuh dan mengisinya
dengan bau-bau bunga, daun dan akar
yang disentuh tangan-tangan hujan.

Ada baiknya, setahun sekali, kita jadi
pemuda yang berharap bertemu
kekasih pujaan secara diam-diam,
dengan alasan acara sembahyang
terlalu lama dan terasa membosankan.

2011

Comments

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung